Museum Benteng Vredeburg, yang terletak di Yogyakarta, merupakan salah satu museum bersejarah yang menyimpan banyak informasi terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia serta warisan kolonial Belanda. Melalui website yang representatif, informasi dan edukasi tentang sejarah bangsa dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan mudah diakses oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda.
PROFIL
Letak Benteng Vredeburg Yogyakarta di kawasan nol kilometer pusat Kota Yogyakarta menjadikan sebuah daya tarik bagi para wisatawan. Benteng ini dikelilingi oleh bangunan-bangunan kuno peninggalan jaman Belanda seperti Gedung Agung (bekas rumah residen), gereja Ngejaman (GPIB Margamulya), bekas Senisono (menyatu dengan Gedung Agung), kantor BNI 1946, kantor Pos, kantor Bank Indonesia dan Societeit Militaire. Benteng Vredeburg menjadi tujuan wisata budaya yang unik dan khas di Yogyakarta. Dalam pelayanannya kepada masyarakat, museum Benteng Vredeburg tidak lepas dari unsur-unsur pendidikan karena pada dasarnya museum memiliki dua fungsi yaitu sebagai rekreasi sekaligus tempat pendidikan. Informasi tentang kesejarahan, kebudayaan dan nilai-nilai luhur kejuangan disampaikan kepada generasi muda dalam nuansa edutainment, yang berasal dari kata education dan entertainment. Demikianlah, Benteng Vredeburg yang sekarang menjadi Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta telah melekat dengan Kota Yogyakarta.
SEJARAH
Museum vredeburg merupakan wisata edukasi dimana kita dapat mempelajari tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari jaman penjajahan sampai dengan paska kemerdekaan. Selain menyimpan benda-benda bersejarah museum ini juga menampilkan bebagai diorama yang menggambarkan proses-proses perjuangan bangsa Indonesia di masa penjajahan sehingga memberi pengunjung kesempatan dalam memahami langsung peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah Indonesia khususnya peristiwa yang terjadi di Jogja pada masa penjajahan. Pada tahun 1760 mulai dibangun sebuah bangunan yang digunakan sebagai benteng kompeni. Bagunan benteng ini masih sangat sederhana, dan pada tahun 1767 oleh gubernur pantai Utara Jawa di Semarang meminta kepada Sultan agar benteng tersebut dibangun lebih kuat untuk menjamin keamanan orang-orang Belanda. Berkat izin Sri Sultan Hamengku Buwono I, pembangunan benteng selesai pada tahun 1787 dan dibawah pimpinan Gubernur Johannes Sioeberg diresmikan menjadi benteng kompeni dengan nama Rustenburgh yaang artinya “tempat istirahat”. Benteng Rustenburgh mengalami perkembangan yang cukup pesat, dan pada tahun 1867 di Yogyakarta mengalami gempa bumi sehingga benteng memerlukan perbaikan. Setelah pemugaran selesai oleh Daendels nama benteng Rustenburgh diubah menjadi benteng Vredeburg yang artinya “perdamaian”. Pada tahun 1992 sampai sekarang, berdasarkan SK Mendikbud RI Prof. Dr. Fuad Hasan No. 0475/0/1992 tanggal 23 November 1992, secara resmi Museum Benteng Vredeburg menjadi Museum Khusus Perjuangan Nasional dengan nama Museum Benteng Vredeburg Yoyakarta yang menempati tanah seluas 46.574 m persegi. Kemudian tanggal 5 September 1997, dalam rangka peningkatan fungsionalisasi museum, Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta mendapat limpahan untuk mengelola museum Perjuangan Yogyakarta di Brontokusuman Yogyakarta berdasarkan SK Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: KM. 48/OT. 001/MKP/2003 tanggal 5 Desember 2003.